Pabrikan motor asal Jepang, Yamaha dan pabrikan motor asal China CFMoto resmi menjalin kerjasama. Mereka akan berkolaborasi untuk memproduksi motor di pasar China.
Pada September 2023, Yamaha menjadi salah satu perusahaan yang menjalin kemitraan dengan CFMoto. Saat diumumkan, tidak banyak yang mengetahui tentang rencana kerja sama kedua pabrikan motor ini.
Dengan reputasi Yamaha yang kuat dalam hal kualitas dan inovasi, serta pendekatan agresif CFMoto dalam menembus pasar global, mudah untuk melihat mengapa pengumuman kemitraan ini menimbulkan begitu banyak spekulasi.
Khususnya di Eropa, para pecinta roda dua jadi bertanya-tanya. Apakah CFMoto akan mengembangkan dan nantinya memproduksi beberapa model untuk Yamaha di pasar Eropa?
Yamaha Motor Europe dengan cepat menanggapi semua spekulasi tersebut lewat presiden perusahaan, Eric de Seynes. Dirinya mengklarifikasi bahwa upaya kolaborasi antara CFMoto dan Yamaha akan eksklusif untuk pasar domestik Tiongkok.
“Perjanjian dengan CFMoto sebenarnya merupakan usaha bersama untuk mendukung Pasar Cina. Pasar yang sangat besar dengan model Yamaha yang spesifik,” ungkapnya.
Pasar sepeda motor di Tiongkok adalah salah satu yang terbesar di Asia dan menghasilkan momentum yang cukup besar, terutama di segmen kelas atas.
Ada banyak perhatian di pasar Asia dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Tiongkok, di mana banyak produsen motor baru yang bermunculan dengan model keren, dan dengan berbagai kemajuan teknologi.
Langkah Yamaha untuk bermitra dengan CFMoto untuk mengatasi pasar utama ini jelas merupakan langkah strategis dan kemungkinan akan membuka jalan bagi merek tersebut untuk membangun pijakan yang lebih kuat di pasar Tiongkok.
Kolaborasi ini melahirkan perusahaan baru bernama Zhuzhou CF Yamaha Motor Co.,Ltd atau disingkat ZCYM. Menurut rilis Yamaha pada bulan September, CFMoto adalah pemegang saham utama dengan 50 persen kepemilikan di perusahaan baru tersebut.
Sementara itu, Yamaha merupakan pemegang saham dengan 44,23 persen. Serta Tair Yea Limited, sebuah perusahaan saham gabungan dari Hong Kong yang memegang sisanya, yaitu 5,77 persen.
