“Motor-motor custom berkapasitas mesin besar dengan tampilan tracker dan scrambler ini sengaja ditantang untuk main tanah bareng”
Fun adventure main tanah dengan motor berkapasitas mesin besar kembali kami jalankan pada penutup tahun ini dengan light adventure yang bertajuk Big Bor Dirt Out (BBDO). Pada BBDO Vol 3 ini mengambil rute Bogor – Cisadon yang berlangsung Sabtu dan Minggu, 17-18 Desember 2022 lalu.
“Gak terasa ini sudah event ke 3 kalinya BBDO, kita ngumpulin teman-teman pemilik motor custom berkapasitas mesin besar dengan tampilan tracker atau scrambler ini sengaja di invite untuk main tanah bareng dikawasan Cisadon, Bogor. Kali ini sesuai request teman-teman kita pilih lokasi untuk camping,” ujar Galih dari Axial Garage salah satu penggagas movement ini.
Dari ajang Big Bor Dirt Out Vol. 3 ini terjaring beberapa pemilik motor yang menyanggupi tantangan. Ada Adam Hadzig dengan BSA Lightning A65, Wisnu Kuncoro yang tandem bareng Choco dengan Royal Enfiled Himalayan, Widi Rahman bawa motor Honda African Twin lawas, Belo andalkan Triumph TR650, , Alfian Wijaya pakai Yamaha SR400 Flattracknya, serta Galih Axial yang geber XLCH1000.
Sedangkan yang lainnya ada teman- teman yang ikut support BBDO Vol.1 dengan mengandalkan motor-motor di bawah 250cc. Ada Abil, Arkan, serta Bagol dan Mugi yang ngawal kita sepanjang perjalanan dengan trail andalannya.
“Kali ini kita start dari Bogor di bengkelnya Achil dari bengkel Brilian Blasting yang khusus menangani motor-motor trail lawas. Kita juga ditemani Bebby Putra yang pakai Honda XL500 mereka ini merupakan teman-teman dari GTT Bogor,” lanjut Galih yang mengatakan tim BBDO Vol 4 dikawal Landy Seri 3 yang di Gas oleh Achil..
Meskipun pagi hari Bengkel Achil yang terletak di kawasan Yasmin Bogor sebagai titik kumpul sejak pagi hari di dera hujan lebat, tetapi tidak mematahkan semangat untuk menaklukkan trek adventure di sekitar Bukit Pelangi dan Finish di Kawasan Cisadon, Kabupaten Bogor.
“Kita sengaja memilih jalan-jalan yang non aspal dan berbatu lewat persawahan, kebun, dan jalan-jalan kampung yang masih tanah, disinilah sensai kenikmatan mengendarainya,” ujar Adam yang menggeber motor andalan buat balap Flat Track BSA Lightning.
Saat rombongan melintasi jalan yang berlumpur kami harus mampu mengendalikan bobot motor yang tentunya lebih bera trail biasanya. Jadi saat roda belakang bergeser atu slip sedikit saja kita harus mengkonternya dengan kekuatan di kemudi agar motor tidak ambruk.
“Sebetulnya kalau rute kita pakai jalan raya jaraknya hanya sekitar 10 km saja enggak sampai 2 jam dari tempat start sampai finish kita sudah sampai dilokasi, tetapi berhubung yang kita pilih jalan non aspal bisa sekitar 5 jam waktu tempuhnya untuk melintas di trek yang sudah kita pilih ini,” terang Galih lagi.
Nah, saat memasuki kawasan Cisadon mulai lintasan off road sesungguhnya yang menyajikan jalan setapak dengan alang-alang yang cukup lebat. Kita juga melintas di trek berbatu yang cukup membuat tangan pegal megenggam kemudi. Untungnya seluruh lintasan, meskipun butuh tenaga dan susah payah akhirnya mampu dilewati.
“Beruntung saat tiba di lokasi hujan lebat turun, kamipun membayangkan jika hujan turun saat di lintasan pastinya rombangan BBDO Vol 3 bakal susah payah kesulitan melintasi jalur,” jelas Gaih.
Kesulitan menembus trek Cisadon saat hujan ini yang dialami oleh Widi Rahman dengan African Twinnya. Widi riding tidak beserta rombongan sampai akhirnya terjebak hujan dan jatuh beberapa kali di trek. Karena di Cisadon tidak ada sinyal sama sekali untuk ngecek kondisi akhirnya Bagol dan Mugy berinisistif untuk evekuasi menjemput di lintasan.
‘Perjuangan’ sepanjang perjalan pun terbayar dengan lokasi Dusun Cisadon yang menyajikan pemandangan yang cukup indah di atas ketinggian. Kami ambil lokasi camping di sisi danau kecil sambil menikmati malam yang dingin
Next kita gas lagi BBOD Vol.4 dengan cerita perjalanan baru yang gak kalah seru !