Gelaran reli motor adventure internasional bertajuk Rimba Raid Taman Negara 2022 di Malaysia, kembali di gelar pada 23-25 September 2022 lalu. Para peserta harus menaklukkan lintasan ekstrem sekitar 220 kilometer yang berada di lingkungan alami hutan hujan tertua di dunia, di kawasan pahang. Rimba Raid Taman Negara Malaysia 2022 adalah kompetisi reli sepeda motor yang digelar Negeri Jiran sejak 2015 yang telah diikuti ribuan peserta lebih dari 30 negara.
Tahun ini tim Thailand menggila di balap motor offroad yang kian gila di Malaysia, Rimba Raid. Betapa tidak. Tim Thailand menguasai podium di ketiga kelas yang ada.
Di kelas A yang paling bergengsi yang berisikan big bike adventure multi-silinder di atas 1000cc, dua Honda CRF1000L Africa Twin yang ditunggangi pebalap Thailand berdiri terdepan, diikuti New CRF1100L yang dilecut pebalap tuan rumah.
Sementara di Kelas B yang berisi motor adventure multi-silinder di bawah 999cc, tim Thailand menggasak lima besar. Menggunakan Yamaha Tenener 700, dua dari tiga pebalap Thailand yang naik podium mampu mengukir catatan waktu fantastis di bawah tiga jam.
“He is not human, he is superman,” kata Nik Huzlan, ketua penyelenggara sekaligus penggagas kejuaraan Rimba Raid.
“Tiga jam adalah waktu yang sangat, sangat, cepat di dalam hutan sejauh 140Km,” lanjutnya.
Adapun di Kelas C yang berisi motor single-silinder 250-800cc juga diambil dua pebalap Thailand dengan CRF300 Rally. Diikuti pebalap asal Kanada di tempat ketiga dengan KTM 690 Enduro R.
Pebalap Thailand tersebut juga mampu mencatatkan waktu di bawah tiga jam. Sedangkan Indonesia yang diisi tiga peserta belum bisa bicara di kejuaraan bergengsi ini. Selain karena datang sebagai prevatir, tiga peserta Indonesia bukanlah pebalap offroad profesional.
Hasil terbaik hanya mampu diraih Tajul Arifin yang mengendalikan CRF250 Rally. Dia nyaris masuk 10 besar di Kelas C yang berisi banyak motor trail KTM dan Husqvarna. Sayang, Tajul hanya mampu menyodok ke posisi 11.
Sementara Rial Hamzah yang turun di kelas B menggunakan Kawasaki Versys 250 finish di urutan ke-20. Hasil ini terbilang lumayan mengingat lebih dari setengah peserta di Kelas C tidak mampu mencapai finish. Sedangkan Adet Vriono yang turun di Kelas C bersama Tajul harus mengalami kemalangan. Dia terjatuh di awal-awal lomba hingga mengalami patah lengan tangan.
Thailand memang gila. Malaysia banyak kecurian. Indonesia jauh dari podium. Itulah fakta dari kejuaraan Rimba Raid 2022. Dari tahun ke tahun, Rimba Raid makin diisi banyak pebalap profesional. Tahun ini Thailand benar-benar solid. Mereka menciptakan Rimba Raid bagai neraka bagi peserta dari negara lain.
Tim Thailand datang dengan persiapan dan strategi sangat matang. Walau diisi banyak tim satu negara, namun Thailand seperti memiliki satu pemimpin yang mengatur strategi untuk negaranya.
Rimba Raid bukan kaleng-kaleng. Inilah jawaban Asia Tenggara untuk balap motor bergaya Dakar Rally. Bedanya, bila Dakar banyak dimainkan di lintasan padang pasir, Rimba Raid menyuguhkan hutan hujan tropis yang humid dan keras.
Rimba Raid menjadi menarik karena berisi motor pabrikan. Tidak perlu tim besar untuk bisa mengikuti kejuaraan ini. Setiap orang bisa menjadi peserta. Yang dibutuhkan hanyalah “kegilaan.”
(Laporan WISNU GARENG langsung dari Rimba Raid 2022)