Fahmi Freeflow adalah pinstripe artist, custom paint artist dari Indonesia, bakal menjadi perwakilan dari asia memperlihatkan, memperkenalkan dan mengajarkan keahliannya di acara tahunan artcustom culture Brushmaster Getaway di Arizona – Amerika. Acara Brushmaster Getaway tahun ini berlangsung di Lake Havasu City, dari 20-23 Maret 2024.
“Di acara Brushmaster Getaway ini, kita bakal disuguhi workshop, pameran, dan pastinya bukan sekadar event, tapi acara ini juga sebuah perayaan bagi para pelaku seni dunia untuk mengekspresikan diri dan berkolaborasi dengan kreativitas tanpabatas,” jelas Mochamad Syamsul Fahmi atau lebih dikenal dengan nama Fahmi “FreeFlow”.
Paint n Paradise adalah tema yang diangkat di taun ini. Brushmaster Getaway adalah tempat berkumpulnya para penggiat seni dari berbagai penjuru dunia. Paint n Paradise, dengan tag line “Learn from Some of The Best”, acara ini ditujukan bagi seniman tingkat pemula dan menengah untuk mereka mengasah keterampilannya dengan arahan dari instruktur yang didatangkan dari berbagai penjuru dunia.
Fahmi secara khusus dipilih oleh Brushmaster Getaway USA sebagai perwakilan dari Asia buat memperlihatkan, memperkenalan dan mengajarkan keahlianya dalam membuat karya seni kepada para seniman dunia yang ada di sana.
Pria asal Bandung ini sudah tidak asing dunia kustom kulture, hasil karyanya telah mendapat berbagai penghargaan di berbagai kancah internasional. Dari Indonesia untuk dunia, Fahmi membawa art passion dan dedikasi untuk menghidupkan setiap media yang menjadi objek kanvasnya dengan pinstripe, handlettering, goldleaf, dan lain-lain.
Diundang sebagai instruktur, pengajar di acara brushmaster ini, Fahmi bakal memperkenalkan dan mengajarkan salah satu tehnik warisan budaya Indonesia yaitu “ teknik Canting “ dan ”motif etnik Indonesia”. Teknik mencanting pada dasarnya adalah menggunakan malam cair pada kain yang sudah digambar menggunakan “canting”, canting berasal dari bahasa Jawa yang berarti alat untuk melukis batik.
Namun dalam perkembangan serta menyesuaikan dengan kebutuhannya, bahan yang dipakai Fahmi dalam mencanting menggunakan cat, serta ditorehkan ke berbagai macam media seperti sepeda motor, mobil, helm, teknik ini sangat unik dan yang tidak ada di western culture, ucap penyelenggara brushmaster USA.
Anyway, Fahmi hadir bukan cuma untuk mengajarkan tekhnik canting dan indonesia etnik motifs , tapi juga untuk berbagi inspirasi dan menghubungkan komunitas custom culture global. Dengan semangat “culture signature, legacy for generations”.
“Saya ingin menunjukan bahwa seni itu universal dan tanpa batas, seni menjadi jembatan antar generasi & budaya dan bisa memperkenalkan berbagai keindahan seni Indonesia kepada dunia,” tutup Fahmi Freeflow.
Gas Poll Kang