Dua pembalap Aprilia, Jacopo Cerutti dan Francesco Montanari berhasil menjuarai Africa Eco Race 2024.
Mereka memimpin dari awal hingga finis. Dengan perjalanan lebih dari 6.000 Km melalui jalur yang mengesankan, lintasan, jalan berpasir, hingga bukit pasir.
Dua pembalap aprilia itu, memulai balapan dengan percaya diri sejak awal. Kemenangan yang diraih Cerutti dalam uji coba khusus pada dua hari sebelumnya memberinya posisi unggul atas kompetitornya.
Seperti Botturi dan Tarres yang menggunakan motor Yamaha, konsisten mencoba mengejar ketinggalan.
Kecepatan, strategi yang optimal, dan keandalan dari Aprilia Tuareg adalah nilai-nilai yang membawa Aprilia dan Cerutti meraih kemenangan di Dakar.
Bagi Francesco Montanari, seorang pemula, menyelesaikan balapan di Dakar merupakan hasil yang mengagumkan. Selain itu, ia mencatat dua kali podium dalam dua etape.
Sambil tetap menjadi peserta yang selalu hadir di puncak klasemen uji coba khusus. Serta menyelesaikan perlombaan secara keseluruhan di posisi yang fantastis di peringkat kedelapan.
“Kemenangan yang diraih oleh Jacopo di Dakar adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing.
“Ini merupakan pencapaian olahraga bermotor yang membanggakan bagi seorang juara hebat, juga bagi kendaraan roda dua Italia istimewa yang dibuat, dikembangkan, dan diproduksi di Noale,” tambahnya.
“Serta pekerjaan yang luar biasa dari Aprilia Racing dan Guareschis. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih. Menjadi pemimpin sejak hari pertama dalam salah satu perlombaan paling sulit di dunia, bersaing dengan pesaing yang sangat terampil, menunjukkan kekuatan yang luar biasa yang melampaui harapan terbesar kami,” pungkasnya.
Balapan off-road menjadi debut pertama kali bagi Aprilia. Ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi Aprilia yang sejak model era ’70-an seperti Scarabeo, telah menunjukkan dedikasi untuk dunia off-road.
Pada tahun 1974, motor balap pertama dari Noale adalah 125 cross. Seiring waktu, pada tahun 1977, gelar kejuaraan Italia pertama berhasil diraih di kelas 125 dan 250.
Kemudian, pada tahun 1978, datanglah podium pertama dan kemenangan dalam Kejuaraan Dunia Cross. Pada tahun 1985, pengalaman Aprilia Racing di dunia balap dimulai dalam ajang MotoGP. Namun, gelar dunia pertama diperoleh dari balap uji coba pada tahun 1992.
Dari dunia off-road, tujuh gelar dunia tambahan berhasil diraih, mulai dari tahun 2004 hingga 2011, dengan SXV 450 dan 550 sebagai bintang utama dalam kejuaraan Supermoto, meraih tiga gelar Pembalap dan empat gelar Produsen.
Setelah penampilan pertama yang luar biasa di Paris-Dakar dengan Tuareg pada tahun 1989, Aprilia kembali ke ajang balapan besar di gurun pada tahun 2010 dengan RXV Rally 450 twin-cylinder yang revolusioner. Motor ini ikut serta dalam tiga edisi beruntun dari Dakar hingga 2012.
Dalam penampilan spektakulernya, RXV Rally meraih tiga kemenangan etape secara langsung dan berhasil finis di peringkat ketiga secara keseluruhan pada tahun 2010, hampir mencapai pencapaian luar biasa dengan memenangkan debutnya.
Hingga hari ini, Aprilia tetap menjadi produsen Italia terakhir yang berhasil memenangkan salah satu etape dalam Dakar, yakni pada tahun 2012.