Motor klasik memang kerap mengundang mata untuk melihat Ketika melintas di jalanan. Bisa jalan saja sudah bersyukur, apalagi bila motor klasik tersebut dapat direstorasi, ataau dimodifikasi sehingga menambah estetik. Namun, jarang kita lihat motor klasik berkompetisi adu pacu, bahkan menerabas trek rumput atau kerap disebut grasstrack.
Berbeda dengan trek yang ada, wahana ini benar-benar mengandalkan ketrampilan prima dari penunggang motor. Kumpulan pecinta motor klasik, Bikers Brotherhood MC (BBMC) Indonesia – Racing Division, turut berkompetisi di arena balap off-road, Slide on Sunday di Buperta Cibubur. Berkompetisi di dua kategori berbeda, BBMC Indonesia Racing Division turun dengan formasi dua motor di kelas Big Bor, serta 1 motor di kelas Chopper. “Matchless 350cc dan Royal Enfield lansiran baru bertenaga 350cc kami kerahkan di kelas Big Bor.
Sementara Yamaha XS 650 cc kami turunkan di kelas Chopper,” jelas Team Principal BBMC Indonesia Racing Divison, M. Iqbal. Ia lanjut menjelaskan bahwa tidak mudah mengendarai motor di atas rumput, apalagi rumput basah. Menurutnya, keterampilan bagus dan motor yang kompetitif bukan modal utama di ajang Slide on Sunday. “Butuh ketenangan mental dalam menghadapi tekanan dari kompetitor dan kepiawaian dalam mengenal medan,” tambahnya. Iqbal menilai sudah saatnya kalangan otomotif memberi perhatian terhadap ajang balap di atas rumput. Bermodal kerjasama tim, tim BBMC Indonesia Racing Division mampu mengantongi dua podium di ajang bergengsi para peminat Custom Culture ini.
“Alhamdulillah tim BBMC Indonesai Racing Division bisa naik podium di ajang perdana ini. Dua pembalap kami bisa menerobos dua podium, yaitu Juara II di kelas Chopper dan Juara II di kelas Big Bor,” ungkap Koordinator tim BBMC lainnya, Rendy Kebow. Dari hasil lomba kelas chopper, pembalap bernama Dery Darmawan menempati podium dua, sementara Nazar Hafiz turut menempati podium dua di kelas Big Bor. “Ini adalah kali pertama, kami turun secara ofisial di ajang balap grasstrack. Pencapaian awal ini merupakan momen dalam mempersiapkan pembalap dan motor yang kompetitif, agar bisa meningkatkan prestasi di ajang-ajang berikutnya,” tambah Rendy, yang juga bertugas sebagai Vigilante di BBMC Jakarta Chapter.
Curiosity atau rasa ingin tahu dan belajar, membawa BBMC Racing Division terus berbenah dan bereksperimen di ranah balap. “Bukan cuma di atas rumput, tapi juga pasir dan landasan lainnya. Bukan cuma prestasi yang dikejar tapi juga silaturahmi dengan kalangan pecinta otomotif bisa terus berkelanjutan,” jelas Iqbal.
Dalam kaitan itulah BBMC Indonesia sedang bersiap untuk menyelenggarakan kembali Classic Bike Race yang sudah beberapa kali dilaksanakan dari tahun ‘90an. Ajang nasional ini tentunya akan melepas kerinduan para pecinta motor untuk dapat berkompetisi secara sportif, dengan kuda besi klasik miliknya masing-masing. Ketika dikonfirmasi kapan acara tersebut akan diadakan, Iqbal hanya menjawab dengan singkat, “Tunggu saja tanggal mainnya.”