EFRABBANI SAH JADI SARJANA CHOPPER

Efrabbani Kani, S.Pd resmi menorehkan jejak sebagai sarjana per-chopperan duniawi. Sebuah gelar yang terdengar nyeleneh, tapi justru merefleksikan bagaimana ia memaknai dunia kustom: serius tapi tetap penuh rasa humor.

Di balik karyanya, ada kisah tentang Paksi Naga Liman—sebuah pusaka agung Keraton Kanoman Cirebon yang lahir pada masa Panembahan Ratu sekitar tahun 1530 Saka. Pusaka itu bukan sekadar benda, melainkan simbolisasi besar yang merangkum tiga dunia. Paksi, burung yang mewakili spiritualitas langit dan pengaruh Islam-Timur. Naga, makhluk mitologis yang mencerminkan energi lautan dan jejak budaya Tiongkok. Liman, gajah yang kokoh sebagai lambang kebijaksanaan serta kekuatan daratan dengan akar Hindu-India.

Perpaduan tiga simbol itu melahirkan identitas yang kompleks: manusia, alam, spiritualitas, dan Tuhan berada dalam satu kesatuan. Di titik ini, Efrabbani menemukan pintu masuk untuk melahirkan sebuah karya. Ia mengambil inspirasi Paksi Naga Liman lalu mengolahnya menjadi dasar estetika dan filosofi pada desain chopper. Ornamen-ornamen khas diterjemahkan menjadi elemen visual, menjadi bahasa baru di atas rangka baja, cat, dan detail mekanis.

Bagi Efrabbani, membangun motor bukan cuma soal besi yang dilas atau mesin yang dipaksa hidup. Ada nilai yang ia tanamkan, ada gagasan yang ia tuangkan, dan ada kebudayaan yang ia bawa ke dalam wujud motor kustom. Di sinilah chopper berfungsi bukan sekadar kendaraan, tapi karya seni rupa terapan yang bisa bercerita.

Karya ini lahir berkat kekuatan kolaborasi. Mulai dari head builder @rido_urilcustom, frame works oleh @tobing_soegianto22 dan @t.o13.working, painting dari @rinoucg dan @garasifantasi.official, footworks oleh @richard_choppers, body build oleh @budi_tangki15, saddle seat dari @aejokmotor, hingga detailing oleh @stings_motoclean dan @bismaadty. Setiap tangan memberi ruh, setiap detail menyempurnakan.

Tak ketinggalan dukungan penuh dari komunitas seperti @bbmc.indonesia, @bikersbrotherhood.mc, serta lingkaran pertemanan yang ikut menopang perjalanan panjang ini. Semuanya menunjukkan bahwa kultur custom di Indonesia bukan sekadar soal motor, melainkan soal solidaritas, kebersamaan, dan keberanian mengekspresikan diri.

Melalui chopper ini, Efrabbani Kani menegaskan bahwa budaya Nusantara punya tempat dalam modernitas. Bahwa pusaka tua bisa hidup kembali dalam bentuk besi dan roda. Bahwa motor bisa menjadi medium yang menyatukan falsafah, identitas, dan ekspresi personal.

Di jalanan, motor ini mungkin hanya terlihat sebagai chopper dengan detail penuh ornamen. Tapi di balik itu, ada semangat Paksi Naga Liman yang terus melaju, membawa pesan bahwa budaya dan kreativitas bisa berpacu di lintasan yang sama.

“Bagi saya, motor ini bukan sekadar karya. Ia adalah jembatan antara warisan leluhur dan kebebasan berekspresi hari ini. Kalau roda bisa berputar, maka budaya juga harus tetap hidup.” tutup Efrabbani Kani mahasiswa lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jogja ini.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prev
CUSTOM WAR 2025 | IPONE PERKUAT SKENA CUSTOM

CUSTOM WAR 2025 | IPONE PERKUAT SKENA CUSTOM

Pantai Padang Galak kembali jadi pusat perhatian dunia custom

Next
COACING CLINIC IRRA 2025 | PERSIAPAN MENUJU RALLY RAID INDONESIA

COACING CLINIC IRRA 2025 | PERSIAPAN MENUJU RALLY RAID INDONESIA

Dunia rally raid Indonesia bersiap memasuki babak baru

You May Also Like
Total
0
Share