Volkswagen Beetle Club (VBC) menggelar ajang Beetle Battle yang keempat kalinya di Senayan Park, Jakarta Selatan, (17/12/2023). Event kali ini didukung MetalGo dan menggandeng Jakarta Auto Classic Meet Up (JACMU) dan Komisariat Syndicate.
Event ini merupakan gelaran ikonik VBC yang menjadi kebanggaan otentik dari penggemar VW Beetle (Kodok) tahun lawas. Mereka bisa saling memamerkan koleksinya di hadapan publik Tanah Air, serta penggemar VW klasik.
Fajar Adi, Ketua Panitia Pelaksana Beetle Battle 4 2023 mengatakan, pergelaran pada tahun ini, pihaknya mulai menjadikan Beetle Battle sebagai event yang lebih ‘berwarna’. Acaranya dengan mulai menaikkan level kualitas penyelenggaraannya.
“Selain itu, detail acara Beetle Battle kali ini juga lebih dikonsep, sehingga pengunjung yang bisa lebih enjoy menikmatinya,” kata Fajar Adi.
Selain itu, Beetle Battle berupaya bangkit kembali setelah didera pandemi Covid dengan menampilkan sesuatu yang khas dan tidak ditemui pada ajang VW lain di Tanah Air.
Skala pengembangannya dalam konteks kebangsaan, Beetle Battle diharapkan bisa turut mendukung industri kreatif yang didengungkan pemerintah.
Industri kreatif ini penting, mengingat di dalamnya akan banyak UMKM dan sektor lainnya yang bergerak dan tumbuh, sehingga akhirnya turut mendukung perekonomian secara nasional.
Saat pertama kali berkumpul untuk menggagas hajatan ini, VBC sepakat untuk menghadirkan kemasan yang tampil beda. Dengan lebih berkualitas dari sisi penyelenggaraan dibanding sebelumnya.
Dalam gelaran keempat ini mengedepankan aspek edukasi di berbagai lini acara. Yakni menampilkan keceriaan (fun) setelah komunitas VW cukup lama vakum aktivitasnya setelah pandemi.
Selanjutnya, faktor edukasi karena kontes VW Beetle ini merupakan adu kreasi atau gagasan atau performa. Berikutnya, memberikan hiburan (entertainment) lewat penampilan sejumlah artis dan aktivitas lainnya.
Beetle Battle 2023 kali ini mengusung tema “Beetle Boxing Arena”.
Kontes ini diibaratkan seperti adu tinju di atas ring. Dari mulai campaign teaser, materi promosi hingga konten media sosial, event branding hingga pelaksanaannya berbau boxing arena.
“Jadi tema ini lebih pada gimmick, tematik tertentu dari keseluruhan rangkaian acaranya,” ungkap Fajar Adi.
Konsep Beetle Boxing Arena berawal dari olah pikiran Fajar Adi, antusiasme dirinya tentang makna ‘Beetle Battle’ itu sendiri saat datang ke acara ini yang digelar di IIMS 2018.
“Di situ saya jumpa dengan om Ray dan om Vega. Di situ pula saya lihat ada panggung dengan backdrop Beetle Battle,” sebutnya.
“Saat itu mindset saya adalah, Beetle Battle itu seperti mobil yang diadujotoskan. Konsep kontesnya active contest, bukan mobil diam lantas ditonton,” cerita Fajar Adi.
Menariknya, gelaran yang berlangsung di Senayan Park (Spark) Mall ini merupakan event ‘goes to’ dari beberapa yang akan digelar lagi nantinya di beberapa kota besar di Indonesia.
Puncak acara atau grand final Beetle Battle akan dilaksanakan pada 2024 mendatang di Jakarta. Diakui Fajar, awalnya penyelenggaraan event ini baru akan dilaksanakan pada 2024.
Namun berdasarkan hasil diskusi dengan Ketua Umum VBC, Adi Yunadi Ndjun bersama rekan pengurus VBC lainnya. Akhirnya, Beetle Battle tetap dilaksanakan mulai tahun ini.
“Kami sepakat membuat beberapa event pendahulu atau Road to Beetle Battle di beberapa kota sebagai pemanasan jelang puncaknya di 2024 nanti,” jelas Fajar Adi.
Menurutnya, gelaran sekarang ini merupakan seri pembuka dengan kemasan Fun, Education, Entertainment. Untuk misinya, pihaknya ingin mengajak generasi muda berikutnya untuk mau bermain VW klasik.
Dari sinilah VW klasik tidak akan hilang dari bumi Indonesia. Karena keberadaan VW di Indonesia sudah merupakan bagian dari sejarah umum dan menjadi heritage sejarah dunia otomotif Indonesia.
Dalam beberapa kegiatan di Beetle Battle, melibatkan kiprah dari generasi milenial untuk mengemas acara agar lebih ciamik dan sesuai tema, visi dan misinya.
Kiprah generasi muda di VW ini yang menurut Fajar Adi juga akan dibawa ke Bandung sebagai seri selanjutnya Beetle Battle. Untuk di Bandung nanti, temanya adalah; ‘Keceriaan Anak Muda Bermain VW’ yang akan dikemas semacam milestone.
Format acaranya akan dibuat seperti Mini Museum, yang melukiskan dulu para orang tua kita pernah punya VW tipe ini, dan semoga mobilnya masih serta bisa dihadirkan.
Akan ada panel-panel board yang menggambarkan itu mobil apa dan sejarahnya seperti apa. Konsep milestone ini juga yang akan menampilkan berbagai model VW terkini yang bisa dipakai para anak muda tersebut.
Nanti yang akan masuk dalam refleksi milestone tersebut, tidak hanya anggota VBC saja, namun juga anggota komunitas VW lain seluruh nusantara.
“Nanti akan kita kurasi untuk memilih mana yang terbaik dan layak tampil mewakili penggemar VW di Indonesia,” lanjut Fajar Adi.
Di setiap kota yang didatangi seri Beetle Battle ini, tentunya akan melibatkan klub atau komunitas VW setempat dengan para tokoh-tokohnya untuk turut berpartisipasi aktif.
Sehingga potensi kekuatan dan antusiasme tinggi pecinta VW di daerah, bisa turut tereksplorasi optimal. Pelibatan para tokoh VW di daerah ini juga untuk menguatkan dan mengisi tali sejarah VW di Indonesia agar tidak terputus korelasinya dalam berbagai hal.
Untuk seri ketiga roadshow Beetle Battle akan berlangsung di Solo, sekitar Juni atau Juli 2024. Lokasi acaranya rencana akan mengambil lokasi di Mangkunegaran. Temanya, tentang menghargai para sesepuh VW di Solo dan sekitarnya yang bermain VW.
Penyelenggaraannya tentunya akan disesuaikan budaya setempat, seperti gelaran wedangan yang dipadu pelibatan anak muda. Sehingga tidak terputus cerita peran gen-Z di dunia VW ini dari awal event di Jakarta, Bandung, dan Solo.
Semuanya tetap dalam nuansa Beetle Battle namun kemasannya di tiap kota yang akan dipertajam. Untuk roadshow keempat, Beetle Battle akan menyambangi Bali.
Temanya mengusung tetap di seputaran peran anak muda dengan para orang tua yang tetap bermain VW. Mereka bergabung dengan hobi VW-nya tersebut sambal ikutan menghargai kultur budaya di Bali.
Sehingga hobi VW berikut para pemiliknya bisa menjadi ‘kultur’ tersendiri yang lagi beken saat ini di dunia otomotif Indonesia. Untuk grand final Beetle Battle di Jakarta, menurut Fajar Adi untuk momentum dan lokasinya masih terus dirancang.
Ada opsi di tahun depan dan masih wacana berdasarkan masukan berbagai teman VW di Tanah Air. Jikalau VW ASEAN jadi menyelenggarakan acara menyambut ulang tahun ke-88 Volkswagen di dunia, maka puncak acara Beetle Battle 2024 akan dimasukkan di agenda acara tersebut, sebagai bagian acara resminya.
“Namun ini belum pasti karena masih menunggu perkembangan selanjutnya. Acara VW ASEAN ini sendiri juga baru berlangsung di Februari 2025,” sambung Fajar Adi.