Art of Speed 2025 kembali membuktikan diri sebagai ajang kustom kulture paling nendang se-Asia Tenggara. Selama dua hari penuh di MAEPS Serdang, Malaysia (26-27 Juli 2025), ribuan pengunjung dari berbagai penjuru dunia tumplek-blek ngerayain gaya hidup otomotif yang penuh ekspresi, gaya, dan kebebasan. Tahun ini jadi edisi ke-14, tapi vibe-nya justru makin segar dan eksplosif. Mulai dari gate masuk yang disulap dengan LED screen raksasa, semua langsung berasa kayak masuk ke dunia lain—dunia di mana mesin, warna, dan attitude jadi satu.
Yang bikin makin spesial, 645 Magazine hadir sebagai satu-satunya media partner dari Indonesia, ngebawa semangat kustom tanah air langsung ke jantungnya scene Asia Tenggara.

Nggak cuma itu, 645 Magazine juga mengajak salah satu builder Indonesia yang juga YouTuber terkenal, Andi Akbar alias Atenx dari Katros Garage, untuk ikut melihat langsung ajang AOS. “Biar bisa melihat langsung perkembangan kustom kulture di negara tetangga sekaligus menyapa lebih dekat teman-teman custom enthusiast di Malaysia,” ujar Atenx. Kehadirannya jadi momen seru karena banyak penggemar Katros Garage di Malaysia bisa ketemu dan ngobrol langsung.
Seperti biasa, AOS penuh tamu internasional. Nama-nama besar seperti Shige Suganuma, Wildman Hiro dari Mooneyes Jepang, Brendon Vetuskey dari Hot Wheels, sampai Mark Hawwa dari The Distinguished Gentleman’s Ride hadir dan mingle bareng pengunjung. Mereka nggak cuma bawa nama, tapi juga semangat. Dari Jepang, Australia, Thailand, sampai Indonesia—semua hadir buat ngerayain satu hal yang sama: passion. Indonesia sendiri tampil solid lewat BBQ Ride, Fahmi Freeflow, Mill Art, SixtySick Paintlab yang bawa 20-an pinstriper dari berbagai daerah, dan tentu saja kami dari 645 Magazine.

Display motor dan mobil kali ini bisa dibilang salah satu yang paling liar dan padat. Banyak karya keren yang datang bukan cuma buat pajangan, tapi juga bicara: “ini loh hasil dari tangan, kepala, dan hati.” Dari chopper sampai JDM, lowrider ke cafe racer, semua tampil maksimal. Bahkan kancah miniatur pun nggak ketinggalan. Hot Wheels Collectors Convention Malaysia di Dewan C jadi surganya para kolektor die-cast—lengkap dengan custom contest, zona tukar-beli, sampai launching pasangan mobil konvensyen pertama di Asia Tenggara yang setir kiri dan kanan. Gokil, kan?

AOS nggak cuma soal display. Aktivitasnya gila-gilaan banyak. Ada Roda Rumble yang ramein area outdoor bareng skuteris dan komunitas motor, pasar loak otomotif, foodtruck zone yang jadi basecamp nongkrong asik, zona test ride bareng brand-brand besar, sampai SoundCircus Takeover yang pecah banget. Line-up-nya? Dari Noh Salleh, Ruffedge, Romantic Echoes, sampai Langkawi Dub Club—semua tampil all-out, bikin vibe malam makin liar.


Salah satu momen paling ditunggu tentu aja pengumuman pemenang Best of Show. Untuk kategori mobil, Shaun Pinto dengan VW Beetle 1965 sukses bikin juri jatuh cinta. Sementara dari ranah motor, Eastern Bobber alias Omar Jumiran keluar sebagai jawara lewat Honda CB175 garapannya. Mereka berdua bakal berangkat ke Mooneyes Yokohama Hot Rod Show ke-33 tahun ini sebagai tamu kehormatan.

Asep Ahmad Iskandar, Festival Director Art of Speed Malaysia, mengungkapkan rasa bangganya atas kesuksesan penyelenggaraan tahun ini.
“Kami sangat bersyukur AOS 2025 bisa kembali dihadiri puluhan ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri. Tahun ini kami juga melibatkan lebih banyak komunitas dari berbagai negara, sehingga suasananya semakin terasa dekat dan hangat. Semoga AOS terus menjadi wadah yang menyatukan pecinta kustom kulture di Asia Tenggara dan dunia.”


Sebagai media partner, kami dari 645 Magazine juga punya jagoan sendiri. Pilihan kami jatuh ke Baga Build, motor kustom yang tampil kalem tapi punya detail yang ngena banget. Bangga rasanya bisa nemuin karya yang solid dan penuh karakter di antara ribuan kendaraan yang tampil.
Art of Speed 2025 udah selesai, tapi semangatnya masih nempel di kepala. Ini bukan sekadar event otomotif. Ini perayaan budaya, pertemuan lintas negara, dan pengingat bahwa kreativitas dan passion itu nggak kenal batas. Sampai ketemu di ajang Art of Speed berikutnya.





























